اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau

Saturday, January 30, 2010

Saya Kembali...


Salam sahabat2 semua di luar sana.Alhamdulillah saya diberi kekuatan oleh Allah untuk kembali menukilkan sesuatu yang boleh dikongsi demi kebaikan bersama selepas berehat hampir 2 minggu. Bukan mendiamkan diri saja2 tetapi saya berkursus  dan menumpukan sepenuhnya kepada kursus yang saya hadiri. Sangat berkobar2 semangat dalam diri sejak pulang dari kursus tersebut. Saya diasuh untuk memantapkan diri dan bersedia untuk berubah menjadi insan yang lebih baik. Terima kasih kepada penyelia kursus merangkap penceramah kursus tersebut Pak Haji Abu bin Mohammad atas keberkesanan penyampaiannya. tempoh seminggu berkursus bagiku memberi kesan yang sangat mendalam bagiku dalam mendepani cabaran di alam pekerjaanku serta yang lebih besar dari itu iaitu cabaran dalam kehidupanku.

Orang lain boleh memperlekeh sesuka hati tetapi semangatku perlu kuat jika sasaran untuk berubah telah ditetapkan. Tidak perlu lagi merendah diri secara keterlaluan kerana setiap insan dilahirkan dengan kekurangan dan kelebihan. Hidup kena berani berubah.Itu pesan pak Abu pada semua peserta.Charles Darwin pernah berkata  “It is not the strongest species that survive, nor the most intelligent : it is the one most adaptable to change”. jadi apa ditunggu. asalkan perubahan itu demi kebaikan, jangan dilengah-lengahkan.

Bercerita mengenai cabaran pula, kurasa bukan semua makhluk Allah mampu mendepani dan melawan cabaran dan dugaan yang diberi padanya. Aku sendiri tidak pasti sebesar mana cabaran yang bakal ku hadapi di hadapan nanti. Kuat kah aku berdepan dengan setiap ujian yang diberi. jika diimbas ke belakang, diimbas kembali sejarah-sejarah lama, berapa ramai yang hanyut dalam menghadapi arus cabaran yang datang tanpa dirancang. Lihat apa berlaku ketika sedang meletusnya perang UHUD. Peristiwa kekalahan umat Islam di dalam Peperangan Uhud telah memberi banyak hikmah dan pengajaran kepada diri kita. Hal ini disebabkan pelbagai faktor kekalahan yang berlaku adalah berpunca daripada  kecuaian umat Islam sendiri.

Benar semuanya Qada' dan QadarNYA.Tetapi jangan berserah sahaja diri tanpa ada usaha untuk mengubahnya. Allah telah berfirman bahawa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11. Apa lagi ditunggu. Inisiatif untuk berubah perlu bermula dari diri kita sendiri. kita adalah seperti apa yang kita fikirkan. jangan terlalu memikirkan apa yang kita tidak pasti kita akan capai tetapi fikirkan dan berusahalah untuk mencapai apa yang kita rasa kita boleh capai.

Ok kawan2 semua. setakat ini nukilan saya untuk hari ini. sedang berkemas2 untuk ke kampung menziarahi ibu bapa tercinta. Moga hidup kita semua sentiasa dalam keberkatanNya. Saya akhiri tulisan ini dengan pepatah yang saya dapat dari kursus yang telah saya hadiri dua minggu lepas :

Although Change Is Inevitable, YOU STILL HAVE A CHOICE…
To Approach It Positively  And  Take Charge  Or  Just Be A Victim Of The Continuously Changing Circumstances!

P/S : Harap sangat-sangat perubahan yang ku cuba lakukan bukan bersifat sementara. Amin.....

Sirah Sahabat Nabi MUHAMMAD S.A.W (Bilal Bin Rabah-Muazzin Rasulullah)

Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya.

Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda' (putra wanita hitam).

Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meinggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.

Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Sholallahu ‘alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu'minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, 'Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad.

Bilal merasakan penganiayaan orang-orang musyrik yang lebih berat dari siapa pun. Berbagai macam kekerasan, siksaan, dan kekejaman mendera tubuhnya. Namun ia, sebagaimana kaum muslimin yang lemah lainnya, tetap sabar menghadapi ujian di jalan Allah itu dengan kesabaran yang jarang sanggup ditunjukkan oleh siapa pun.

Orang-orang Islam seperti Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib masih memiliki keluarga dan suku yang membela mereka. Akan tetapi, orang-orang yang tertindas (mustadh'afun) dari kalangan hamba sahaya dan budak itu, tidak memiliki siapa pun, sehingga orang-orang Quraisy menyiksanya tanpa belas kasihan. Quraisy ingin menjadikan penyiksaan atas mereka sebagai contoh dan pelajaran bagi setiap orang yang ingin mengikuti ajaran Muhammad.

Kaum yang tertindas itu disiksa oleh orang-orang kafir Quraisy yang berhati sangat kejam dan tak mengenal kasih sayang, seperti Abu Jahal yang telah menodai dirinya dengan membunuh Sumayyah. Ia sempat menghina dan mencaci maki, kemudian menghunjamkan tombaknya pada perut Sumayyah hingga menembus punggung... , dan gugurlah syuhada pertama dalam sejarah Islam.

Sementara itu, saudara-saudara seperjuangan Sumayyah, terutama Bilal bin Rabah, terus disiksa oleh Quraisy tanpa henti. Biasanya, apabila matahari tepat di atas ubun-ubun dan padang pasir Mekah berubah menjadi perapian yang begitu menyengat, orang-orang Quraisy itu mulai membuka pakaian orang-orang Islam yang tertindas itu, lalu memakaikan baju besi pada mereka dan membiarkan mereka terbakar oleh sengatan matahari yang terasa semakin terik. Tidak cukup sampai di sana, orang-orang Quraisy itu mencambuk tubuh mereka sambil memaksa mereka mencaci maki Muhammad.

Adakalanya, saat siksaan terasa begitu berat dan kekuatan tubuh orang-orang Islam yang tertindas itu semakin lemah untuk menahannya, mereka mengikuti kemauan orang-orang Quraisy yang menyiksa mereka secara lahir, sementara hatinya tetap pasrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Bilal-semoga Allah meridhainya. Baginya, penderitaan itu masih terasa terlalu ringan jika dibandingkan dengan kecintaannya kepada Allah dan perjuangan di jalan-Nya.

Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya. Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata, “Ahad, Ahad ... (Allah Maha Esa).” Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad ....“ Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad....”

Mereka memaksa Bilal agar memuji Latta dan 'Uzza, tapi Bilal justru memuji nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya, “Ikutilah yang kami katakan!”

Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.” Jawaban ini membuat siksaan mereka semakin hebat dan keras.

Apabila merasa lelah dan bosan menyiksa, sang tiran, Umayyah bin Khalaf, mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di sepanjang Abthah2 Mekah. Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Ia terus mengumandangkan pernyataan agungnya, “Ahad..., Ahad..., Ahad..., Ahad....” Ia terus mengulang-ulangnya tanpa merasa bosan dan lelah.

Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu ‘anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal darinya. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda. Ia mengira Abu Bakar tidak akan mau membayarnya. Tapi ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqiyah emas1.

Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, "Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."

Abu Bakar membalas, "Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya..."

Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia telah membeli sekaligus menyelamatkan Bilal dari cengkeraman para penyiksanya, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Bakar, "Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."Ash-Shiddiq Rodhiallahu ‘anhu menjawab, "Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah."

Setelah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam mengizinkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Madinah, mereka segera berhijrah, termasuk Bilal Rodhiallahu ‘anhu.. Setibanya di Madinah, Bilal tinggal satu rumah dengan Abu Bakar dan 'Amir bin Fihr. Malangnya, mereka terkena penyakit demam. Apabila demamnya agak reda, Bilal melantunkan gurindam kerinduan dengan suaranya yang jernih,

Duhai malangnya aku, akankah suatu malam nanti
Aku bermalam di Fakh3 dikelilingi pohon idzkhir4 dan jalil
Akankah suatu hari nanti aku minum air Mijannah5
Akankah aku melihat lagi pegunungan Syamah dan Thafil6

Tidak perlu heran, mengapa Bilal begitu mendambakan Mekah dan perkampungannya; merindukan lembah dan pegunungannya, karena di sanalah ia merasakan nikmatnya iman.... Di sanalah ia menikmati segala bentuk siksaan untuk mendapatkan keridhaan Allah.... Di sanalah ia berhasil melawan nafsu dan godaan setan.

Bilal tinggal di Madinah dengan tenang dan jauh dari jangkauan orang-orang Quraisy yang kerap menyiksanya. Kini, ia mencurahkan segenap perhatiannya untuk menyertai Nabi sekaligus kekasihnya, Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam.. Bilal selalu mengikuti Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam ke mana pun beliau pergi. Selalu bersamanyma saat shalat maupun ketika pergi untuk berjihad. Kebersamaannya dengan RasulullahSholallahu ‘alaihi wasallam ibarat bayangan yang tidak pernah lepas dari pemiliknya.

Ketika Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam selesai membangun Masjid Nabawi di Madinah dan menetapkan azan, maka Bilal ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan azan (muazin) dalam sejarah Islam.

Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam seraya berseru, “Hayya ‘alashsholaati hayya ‘alashsholaati...(Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan....)” Lalu, ketika Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam keluar dari rumah dan Bilal melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqamat.

Suatu ketika, Najasyi, Raja Habasyah, menghadiahkan tiga tombak pendek yang termasuk barang-barang paling istimewa miliknya kepada Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam mengambil satu tombak, sementara sisanya diberikan kepada Ali bin Abu Thalib dan Umar ibnul Khaththab, tapi tidak lama kemudian, beliau memberikan tombak itu kepada Bilal. Sejak saat itu, selama Nabi hidup, Bilal selalu membawa tombak pendek itu ke mana-mana. Ia membawanya dalam kesempatan dua shalat id (Idul Fitri dan Idul Adha), dan shalat istisqa' (mohon turun hujan), dan menancapkannya di hadapan beliau saat melakukan shalat di luar masjid.

Bilal menyertai Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam dalam Perang Badar. Ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah memenuhi janji-Nya dan menolong tentara-Nya. Ia juga melihat langsung tewasnya para pembesar Quraisy yang pernah menyiksanya dengan hebat. Ia melihat Abu Jahal dan Umayyah bin Khalaf tersungkur berkalang tanah ditembus pedang kaum muslimin dan darahnya mengalir deras karena tusukan tombak orang-orang yang mereka siksa dahulu.

Ketika Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau berjalan di depan pasukan hijaunya bersama 'sang pengumandang panggilan langit', Bilal bin Rabah. Saat masuk ke Ka'bah, beliau hanya ditemani oleh tiga orang, yaitu Utsman bin Thalhah, pembawa kunci Ka'bah, Usamah bin Zaid, yang dikenal sebagai kekasih Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dan putra dari kekasihnya, dan Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam..

Shalat Zhuhur tiba. Ribuan orang berkumpul di sekitar Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, termasuk orang-orang Quraisy yang baru masuk Islam saat itu, baik dengan suka hati maupun terpaksa. Semuanya menyaksikan pemandangan yang agung itu. Pada saat-saat yang sangat bersejarah itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam memanggil Bilal bin Rabah agar naik ke atap Ka'bah untuk mengumandangkan kalimat tauhid dari sana. Bilal melaksanakan perintah Rasul Sholallahu ‘alaihi wasallam dengan senang hati, lalu mengumandangkan azan dengan suaranya yang bersih dan jelas.

Ribuan pasang mata memandang ke arahnya dan ribuan lidah mengikuti kalimat azan yang dikumandangkannya. Tetapi di sisi lain, orang-orang yang tidak beriman dengan sepenuh hatinya, tak kuasa memendam hasad di dalam dada. Mereka merasa kedengkian telah merobek-robek hati mereka.

Saat azan yang dikumandangkan Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rosuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”. Juwairiyah binti Abu Jahal bergumam, "Sungguh, Allah telah mengangkat kedudukanmu.... Memang, kami tetap akan shalat, tapi demi Allah, kami tidak menyukai orang yang telah membunuh orang-orang yang kami sayangi." Maksudnya, adalah ayahnya yang tewas dalam Perang Badar.

Khalid bin Usaid berkata, "Aku bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan ayahku dengan tidak menyaksikan peristiwa hari ini." Kebetulan ayahnya meninggal sehari sebelum Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam masuk ke kota Mekah..

Sementara al-Harits bin Hisyam berkata, "Sungguh malang nasibku, mengapa aku tidak mati saja sebelum melihat Bilal naik ke atas Ka'bah."

Al-Hakam bin Abu al-'Ash berkata, "Demi Allah, ini musibah yang sangat besar. Seorang budak bani Jumah bersuara di atas bangunan ini (Ka'bah)."

Sementara Abu Sufyan yang berada dekat mereka hanya berkata, "Aku tidak mengatakan apa pun, karena kalau aku membuat pernyataan, walau hanya satu kalimat, maka pasti akan sampai kepada Muhammad bin Abdullah."

Bilal menjadi muazin tetap selama Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam hidup. Selama itu pula, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai suara yang saat disiksa dengan siksaan yang begitu berat di masa lalu, ia melantunkan kata, "Ahad..., Ahad... (Allah Maha Esa)."

Sesaat setelah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam mengembuskan napas terakhir, waktu shalat tiba. Bilal berdiri untuk mengumandangkan azan, sementara jasad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam masih terbungkus kain kafan dan belum dikebumikan. Saat Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rosuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”, tiba-tiba suaranya terhenti. Ia tidak sanggup mengangkat suaranya lagi. Kaum muslimin yang hadir di sana tak kuasa menahan tangis, maka meledaklah suara isak tangis yang membuat suasana semakin mengharu biru.

Sejak kepergian Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, Bilal hanya sanggup mengumandangkan azan selama tiga hari. Setiap sampai kepada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rosuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”, ia langsung menangis tersedu-sedu. Begitu pula kaum muslimin yang mendengarnya, larut dalam tangisan pilu.

Karena itu, Bilal memohon kepada Abu Bakar, yang menggantikan posisi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam sebagai pemimpin, agar diperkenankan tidak mengumandangkan azan lagi, karena tidak sanggup melakukannya. Selain itu, Bilal juga meminta izin kepadanya untuk keluar dari kota Madinah dengan alasan berjihad di jalan Allah dan ikut berperang ke wilayah Syam.

Awalnya, ash-Shiddiq merasa ragu untuk mengabulkan permohonan Bilal sekaligus mengizinkannya keluar dari kota Madinah, namun Bilal mendesaknya seraya berkata, "Jika dulu engkau membeliku untuk kepentingan dirimu sendiri, maka engkau berhak menahanku, tapi jika engkau telah memerdekakanku karena Allah, maka biarkanlah aku bebas menuju kepada-Nya."

Abu Bakar menjawab, "Demi Allah, aku benar-benar membelimu untuk Allah, dan aku memerdekakanmu juga karena Allah."

Bilal menyahut, "Kalau begitu, aku tidak akan pernah mengumandangkan azan untuk siapa pun setelah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam wafat."

Abu Bakar menjawab, "Baiklah, aku mengabulkannya." Bilal pergi meninggalkan Madinah bersama pasukan pertama yang dikirim oleh Abu Bakar. Ia tinggal di daerah Darayya yang terletak tidak jauh dari kota Damaskus. Bilal benar-benar tidak mau mengumandangkan azan hingga kedatangan Umar ibnul Khaththab ke wilayah Syam, yang kembali bertemu dengan Bilal Rodhiallahu ‘anhu setelah terpisah cukup lama.

Umar sangat merindukan pertemuan dengan Bilal dan menaruh rasa hormat begitu besar kepadanya, sehingga jika ada yang menyebut-nyebut nama Abu Bakar ash-Shiddiq di depannya, maka Umar segera menimpali, "Abu Bakar adalah tuan kita dan telah memerdekakan tuan kita (maksudnya Bilal)."

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, sejumlah sahabat mendesak Bilal agar mau mengumandangkan azan di hadapan al-Faruq Umar ibnul Khaththab. Ketika suara Bilal yang nyaring itu kembali terdengar mengumandangkan azan, Umar tidak sanggup menahan tangisnya, maka iapun menangis tersedu-sedu, yang kemudian diikuti oleh seluruh sahabat yang hadir hingga janggut mereka basah dengan air mata. Suara Bilal membangkitkan segenap kerinduan mereka kepada masa-masa kehidupan yang dilewati di Madinah bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam..

BiIal, "pengumandang seruan langit itu", tetap tinggal di Damaskus hingga wafat. Saat menjelang kematiannya, istri Bilal menunggu di sampingnya dengan setia seraya berkata, "Oh, betapa sedihnya hati ini...."

Tapi, setiap istrinya berkata seperti itu, Bilal membuka matanya dan membalas, "Oh, betapa bahagianya hati ini.... " Lalu, sambil mengembuskan napas terakhirnya, Bilal berkata lirih,

"Esok kita bersua dengan orang-orang terkasih...
Muhammad dan sahabat-sahabatnya
Esok kita bersua dengan orang-orang terkasih...
Muhammad dan sahabat-sahabatnya"

1) Satu Uqiyah adalah jenis berat timbangan. Konversi berat Uqiyah di beberapa negara Arab berbeda. Sebagai contoh, di Mesir 1 Uqiyah = 37 gram. Sementara di Halab, 1 Uqiyah = 320 gram. Lihat: Mu'jam al-Lughah al-'Arabiyah al-Mu'aashirah, karya Hans Wehr.
2) Abthah adalah saluran air yang mengering sehingga yang tersisa hanya pasir dan batu kerikil.
3) Nama suatu daerah dekat Mekah.
4) Idzkhir adalah sejenis tumbuhan yang menyebarkan bau harum.
5) Mijannah adalah salah satu pasar bangsa Arab pada masa Jahiliah. Jaraknya sekitar 12 Mil dari Mekah.
6) Syamah dan Thafil adalah nama gunung di Mekah.

Sumber: Shuwar min Hayaati ash-Shahabah (kisahislam.com)

P/S : Teguhnya hatimu demi islam...mampukah aku sepertimu? Ku cuba susuri jejak langkahmu namun segalanya  Hanya Tuhan Yang Tahu.....

Aku Rindu Suaranya....Al-Fatihah untuknya.


BERKELANA - RABBANI
Tuhan memanggil
ku tidak menyahutnya
Tuhan memanggil
Aku mendengar saja
Tuhan memanggil aku
ku sahut sekali sekala
Tuhan memanggil aku
ku cuba menerimanya
Tuhan memanggil
ku sahut bertalu talu
Tuhan memanggil
ku jemu menyahutnya
tapi aku memaksa
diriku menerimanya
itulah diri aku
belum jinak dengan Tuhan..
Ku akan jinakkan dengan Berkelana..

P/S : Ku rindu pada alunan suaranya tanpa kusedar airmata mengalir menitis...terasa sangat kehilangannya....ku dibesarkan dengan alunan nasyidnya..tetapi itu tidak dapat mengatasi lagi rasa kerinduanku kepada Penciptaku. Aku seringkali lalai dalam menyahut panggilanNYA.ku sering ambil ringan suruhanNYA.Kenapa aku begitu.Ku cuba berubah namun banyak rintangan mendepani. namu demiMU Tuhan, ku akan cuba berubah dan ku akan cuba zahirkan ketulusan hatiku dalam mengenal Penciptaku..

Saturday, January 23, 2010

SULTAN JOHOR MANGKAT



Sultan Johor, Sultan Iskandar Ibni Almarhum Sultan Ismail, mangkat pada jam 7.15 malam ini di Hospital Pakar Puteri Johor Bahru selepas memerintah hampir tiga dekad. Baginda berusia 77 tahun.


Pengumuman kemangkatan baginda dibuat oleh Menteri Besar Johor, Datuk Seri Abdul Ghani Othman.

Menurut menteri besar, jenazah baginda akan disemadikan di Makam Diraja Bukit Mahmoodiah pada 2 petang esok.

Baginda dikejarkan ke Hospital Pakar Puteri, pagi tadi kerana gering.

Baginda meninggalkan Sultanah Johor, Sultanah Zanariah serta dua putera dan lapan puteri iaitu Tunku Mahkota Johor Tunku Ibrahim Ismail, Tunku Puteri Johor unku Hajah Kamariah, Tunku Besar Tunku Zabedah Aminah, Tunku Hajah Azizah minah Maimunah, Tunku Hajah Mariam Zahrah, Tunku Norani, Tunku Maimunah smailiah, Tunku Bendahara Johor Tunku Abdul Majid Idris Ismail, Paduka Puteri unku Muna Najiah dan Tunku Aminah Kalsom Masera Marian Zahirah.

Baginda yang diputerakan di Istana Semayam, Johor Bahru pada 8 April 1932, dimasyhurkan sebagai Sultan Johor pada 11 Mei 1981.

Tiga tahun kemudian pada 15 November 1984 baginda dilantik sebagai Yang di-Pertuan Agong kelapan.

Sultan Iskandar menerima pendidikan awal di Sekolah Rendah Ngee Heng, Johor Bahru sebelum melanjutkan pelajaran di English College (sekarang Maktab Sultan Abu Bakar) di Johor Bahru dan seterusnya melanjutkan pelajaran di Trinity Grammar School, Australia pada usia 16 tahun sebelum ke Devon Technical College, England lima tahun kemudian.

Setelah menamatkan pengajian pada 25 Januari 1956, baginda pulang ke Johor pada 1956 dan terus berkhidmat sebagai pegawai tadbir dalam Perkhidmatan Awam Negeri Johor sehingga 1959.

Sultan Iskandar dilantik Tengku Mahkota Johor pada 8 Mei 1959 berikutan kemangkatan nenda baginda, Almarhum Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Abu Bakar di London.

Pada Disember 1966, baginda dilantik Raja Muda Johor oleh ayahanda baginda dan turut menceburkan diri dalam bidang perniagaan dengan menubuhkan beberapa syarikat seperti Mados Enterprises dan Mados-Cito-Daiken.

Pada 10 Mei 1981, baginda dilantik Pemangku Raja pada 11 Mei 1981, selepas Sultan Ismail gering dan dimasyhurkan sebagai Sultan Johor keempat dalam sejarah Johor moden.

Petang tadi, putera sulung baginda Tunku Mahkota Johor Tunku Ibrahim Ismail dimasyhurkan Pemangku Raja dan istiadat mengangkat sumpah diadakan di Istana Besar Johor.

Manakala pemasyhuran Sultan Johor yang baru akan dilaksanakan di Istana Besar Johor sebelum upacara pemakaman jenazah Almarhum Sultan Iskandar petang esok.

Sementara itu, Bernama melaporkan, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak merafak takziah kepada kerabat diraja Johor di atas kemangkatan Sultan Johor Sultan Iskandar malam ini.

"Saya bagi pihak kerajaan dan rakyat merakamkan rasa dukacita dan ucapan takziah kepada Duli Yang Maha Mulia Sultanah Zanariah dan anakanda-anakanda serta kerabat baginda di atas kemangkatan Duli Yang Maha Mulia Sultan Johor," katanya kepada wartawan Malaysia yang membuat liputan lawatan rasmi Perdana Menteri ke India selama lima hari sejak Selasa lepas.

Najib berkata: "Baginda Sultan merupakan seorang raja yang amat prihatin terhadap segala perkembangan dalam negerinya dan juga sewaktu baginda menjadi Yang di-Pertuan Agong.

"Baginda memainkan peranan yang besar dalam pembangunan dan kejayaan negeri Johor dan selalu menekankan betapa pentingnya rakyat Malaysia bersatu padu," kata Perdana Menteri.

Berikutan kemangkatan Sultan Johor, Najib memendekkan lawatannya ke India dan berlepas pulang ke tanah air pada pukul 8.30 malam ini waktu tempatan dan dijangka tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang awal pagi esok.

Mengikut jadual, Najib sepatutnya berlepas pulang petang esok.
sumber : malaysiakini

P/S : Salam takziah buat kerabat di raja Johor dan seluruh rakyat Johor. Sedih atas pemergian baginda Namun bukan mudah untuk mendapat keberkatan mangkat pada hari jumaat. Semoga rohnya dicucuri rahmat...Al Fatihah....

Saturday, January 16, 2010

Sukarnya Memberi dan Menerima Maaf




'Ku Mohon maaf jikaku ada melukakan hati dan perasaanmu'
'Minta maaf jika perbuatanku tadi menyinggung perasaanmu'
'Ampun banyak-banyak atas kekhilafanku tadi'
'maaf ...............................................'
'maaf, maaf,...........................................'
'maaf' maaf, maaf,.....................................'
'maaf,maaf,maaf,maaf,maaf,maaf,maaf,maaf dan maaf'

mudah kan menyebut dan mengeluarkan perkataan maaf jika melakukan sesuatu kesilapan. aku juga begitu. selalu ungkap kata maaf tanpa fikirkan kesan kesilapan yang telah dilakukan. kita manusia biasa. tidak sempurna. kesilapan demi kesilapan memang sentiasa berdamping dengan kita. Namun pernahkah kita terfikir untuk memperbaiki diri agar kesilapan yang dibuat tidak akan berulang. pernahkah kita fikirkan kesilapan yang kita lakukan itu membuatkan orang sekeliling kita merasai kesannya. kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kesakitan dan segalanya yang buruk merupakan kesan yang paling nyata kepada orang sekeliling kita atas kesilapan kita. cukupkah kata-kata maaf itu jika ianya sekadar ungkapan yang keluar dari mulut tanpa disertai kekesalan di dalam hati. bagaimana pula dengan penerima maaf..adakah ikhlas kemaafan itu diberi...fikir-fikirkan bersama.

P/S  :  Mengungkap maaf memang mudah tetapi sukar untuk menerimanya.
          Perbaikilah diri agar kesilapan dapat dikurangkan dan ungkapan maaf kurang dikeluarkan...

Baik VS Jahat



Kebaikan itu susah hendak diamalkan tetapi apabila diamalkan terasa bahagia.

Kejahatan itu mudah hendak diamalkan tetapi apabila diamalkan tidak pernah tenang jiwa.

P/S : sukarnya nak membawa kebaikan ke suatu tempat yang telah tepu dengan pemikiran-pemikiran primitif. kesabaran sentiasa diuji. Kesilapan semakin menjadi-jadi. Kemaafan sukar diberi. Dendam sentiasa dihati.tapi perjuangan perlu berterusan. Biarpun perlahan tetapi akan tiba juga nanti kesedaran dari semua bahawa kebaikan akan sentiasa mengatasi kejahatan.
(tiada kena mengena dengan diriku. cuma idea datang tiba-tiba untuk dinukil dan dikongsi)

Menanti Doa Bersambut



Mengapa permintaanku masih belum diperkenanNYA? Doa bagaikan tidak bersambut...rintihan dan munajat bagai tidak kesampaian.
kerana Dia masih mahu terus mendengar rayuan dan rintihanmu.

Tapi sampai bila?
sampai engkau terima bahawa apa yang diinginkan oleh Tuhan itulah yang terbaik untukmu.

Tapi bukankah aku layak untuk berdoa dan bukankan Tuhan suka hamba-hambaNYA berdoa?
ya tapi berdoa dengan hati yang merendah, yang tahu diri hina dan lemah. kerana yang kuat, yang mampu hanya DIA. Maka padaNYA kita meminta...bukan doa seorang tuan. Ibarat seorang pesuruh istana, tanpa adab sopan, menerjah ke ruang istana, meminta-minta kepada sultan, mungkinkah akan diperkenan?

Tapi aku amat memerlukan, kerana itu aku meminta-minta, merayu-rayu
Berdoalah, merayu-rayulah terus, merintih dan adukanlah segalanya yang menjadi kesulitan hidupmu pada DIA yang Maha Mendengar lagi Maha Tahu. Jadilah seperti pesakit yang mendedahkan segala derita dan penyakitnya kepada doktor. Urusan ubat bukan pesakit yang menentukan tetapi doktor.

Jadi?
Yang kita rasa perlu untuk kita, belum tentu itu yang Tuhan mahu untuk kita. Boleh jadi apa yang kita tidak sukai itulah yang terbaik buat kita. dan boleh jadi pula yang kita sukai itulah yang tidak baik bagi kita. Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui lagi Maha Pengasih, sedangkan kita maha lemah lagi jahil. Terimalah ketentuan Tuhan itu sebagai sahutan dari munajat dan doamu...

P/S : Berdoa dan terus mengharap padaNYA...terimalah segalanya dengan berlapang dada dan teruslah perbaiki diri dari masa ke semasa menjadi hamba yang semakin patuh pada suruhanNYA.

Wednesday, January 13, 2010

Open Your Eyes



Look around yourselves
Can’t you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let’s start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)

Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you’re feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby’s born
So helpless and weak
And you’re watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we’ll see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..


Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah..

Artist: Maher Zain
Album: Thank You Allah

P/S : Rasa sangat tenang & sayu hati dengar lagu ini sorang2 di dalam bilik. Rasa diri selama ini kurang bersyukur dengan segala nikmat yang telah diberi sehingga kadangkala kabur dalam memilih haluan terbaik untuk diri sendiri. Baru sedikit nikmat diberi tetapi kesyukuran makin kurang diungkapi. Bila ditimpa sedikit musibah baru kelam kabut mencariNYA. Memang fitrahnya manusia tidak lari dari kesilapan tetapi andai kesilapan yang pernah dilakukan tidak menjadi pengajaran untuk memperbaiki diri semakin jauhlah diri dariNYA. DIA sentiasa ada untuk kita, jadi janganlah lari dariNYA sebaliknya carilah IA senantiasa dan tanamkan dalam hati untuk sentiasa mendapat redhaNYA...moga hati ini ditetapkan dan dilorongkan untuk terus mendekatiNYA. Amin...Ya Rabb..

Tuesday, January 12, 2010

Kata-kata hikmat (English Version)

1. Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all of which have the potential to turn a life around. (Leo F. Buscaglia)

2. I feel the capacity to care is the thing which gives life its deepest significance. (Pablo Casals)

3. Nobody really cares if you're miserable, so you might as well be happy. (Cynthia Nelms)

4. Life has taught me that respect, caring and love must be shared, for it's only through sharing that friendships are born. (Donna A. Favors)

5. Caring is a powerful business advantage (Scott Johnson)

6. Kind words do not cost much. Yet they accomplish much (Blaise Pascal)

7. Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success (Albert Schweitzer)

8. Where there is love, there is life (Mohandas K. Ghandi0

9. The little unremembered acts of kindness and love are the best parts of a person's life (William Woodsworth)

10. Kindness causes misunderstanding, mistrust and hostility to evaporate (Albert Schweitzer)

11. The true greatness lies in being kind, the truest wisdom in a happy mind (Ella Wheeler Wilcox)

12. Happiness is the spiritual experience of living every minute with love, grace and gratitute (Denis Waitley)

P/S : setakat ini yang mampu di post sementara menunggu waktu untuk punch out. memang nikmatnya sangat terasa bila ambil waktu bekerja WP 1 ni. masuk 7.30 memang susah skit tetapi balik awal tu yang terasa sangat nikmatnya.tapi tak tau bertahan sehingga bulan berapa...

Monday, January 11, 2010

Rintihan



Biar berlinangan airmata
Ku takkan hentikannya
Biarkan ia menyembuh luka
Hilanglah rasa duka

Tidak ku termampu merentasi liku-liku
Oh tidak ku mampu menghadapi semua itu
Oh sungguh ku tak upaya
Jangan dibiarkan jerih perih kehidupan

Bisa meleraikan iman
Kan hancur semuanya
Walau menitis airmata darah
Tak bisa merubah segalanya

Melainkan taubat nasuha
Moga kan diterima
Namun ku percaya
Masih ada kesudahannya

Kerana allah itu
Maha kaya maha mendengar
Rintihan hamba-hambanya
Kerana sesiapa bertaqwa kepadanya

Pasti akan ada
Jalan keluarnya
Rezeki yang tidak disangka-sangka
Cukup Allah baginya
Berkuasa segala-galanya
Terima seadanya

P/S : Dengarlah Rintihanku Ya Rabb...

Kisah & Tauladan ( Jangan Ikut Tabiat Buruk Ayah)



‘Jangan ikut tabiat buruk ayah’ itulah antara kata-kata terakhir seorang banduan yang menjalani hukuman gantung sampai mati kepada anak-anaknya. Kisah tali gantung yang diceritakan oleh En Samuel, sebagai renungan kita bersama.Tali gantung yang diimport ini diperbuat dari jenis jut yang paling bagus dan dibalut dengan kulit lembut supaya tidak mencederakan kulit banduan yang akan digantung.

Setiap satu berharga di antara RM4,000 satu hingga RM5,000. Tali gantung ini semasa diterima daripada ejen pembekalnya akan diuji ketahanannya dengan menggantungkan patung seberat lebih 90 kilo selama 72 jam.Setiap tali gantung ini mempunyai nombor siri dan ia diklasifikasikan sebagai senjata dan disimpan di dalam peti besi.

‘Setiap tali gantung kita terima ada perkiraannya. Kita tak boleh poie terus dan pasang, ada cara-cara yang kita kena ikut. Kita ada empat jenis tali dan kita pilih mengikut berat banduan,’ jelas Samuel. Di antara ciri utama tali gantung ialah tembaga pembunuh yang berfungsi untuk mematahkan tengkok banduan.

APABILA RAYUAN DITOLAK

Di Penjara Kajang umpamanya banduan yang dijatuhi hukuman gantung dikenali sebagai banduan akhir dan ditempatkan di Blok Abadi sehingga hukuman dilaksanakan. Mereka ini menghabiskan hampir 23 jam sehari sendirian di sel mereka dan hanya boleh meninggalkan sel atas kelulusan pegawai yang bertugas.

Banduan akhir mungkin terpaksa menunggu bertahun-tahun sehingga habis keseluruhan proses rayuan yang membabitkan Mahkamah Rayuan, Mahkamah Persekutuan dan Jemaah Pengampunan Negeri. Sekiranya rayuan kepada Badan Pengampunan ini juga ditolak, Mahkamah Persekutuan akan mengeluarkan waran untuk melaksanakan hukuman di mana di dalam waran itu akan disebut nama banduan, nombor kad pengenalannya serta masa hukuman akan dijalankan iaitu di antara 5.30 pagi hingga 6.30 pagi.

‘Kita diberi satu jam untuk laksanakan hukuman. Untuk banduan beragama Islam biasanya kita akan jalankan hukuman gantung ini pada hari Jumaat, selepas solat subuh. Bagi yang bukan Islam, waktunya lebih kurang sama, cuma harinya boleh berbeza,’ kata Samuel.

Selepas waran dikeluarkan, banduan akhir akan dibawa berjumpa dengan pengarah penjara yang akan memaklumkan tentang pelaksanaan hukuman gantung selepas segala proses rayuan terakhir ditolak. ‘Biasanya banduan akhir ini akan tahu apabila dia dibawa keluar dengan tangan bergari dan ada kawalan ketat, dia tahu keesokan harinya sesuatu yang buruk akan berlaku (dia akan digantung),’ kata Samuel.

Semasa banduan akhir berada di bilik pengarah ini, kaum keluarganya yang biasanya sudah dimaklumkan seminggu lebih awal sudah menunggu di luar penjara untuk ‘perjumpaan terakhir.’Lazimnya suasana dan pilu akan menyelubungi setiap perjumpaan terakhir ini. Banduan juga diberi pilihan untuk ‘hidangan terakhir’ bernilai RM7.50.

HARI PENGGANTUNGAN

Menurut Samuel, kebanyakan banduan akhir yang menjalani hukuman gantung ‘poie dengan rela’ setelah menunggu begitu lama untuk hukuman dilaksanakan. ‘Mereka yang rajin sembahyang, tak kira agama, menunggu dengan tenang dan sudah bersedia. Ada beberapa orang sahaja yang menjadi agresif sehingga ke saat-saat terakhir.

‘ Ada sesetengah banduan puas hati dan beritahu saya nasib mereka lebih baik dari saya kerana mereka tahu bila mereka akan mati. Bila kita buka pintu untuk bawa mereka keluar ke bilik gantung, ada yang salam dengan kita dan ucap terima kasih. Mereka kata mereka dah tak tahan lagi menunggu,’ katanya. Di hari mereka diberitahu hukuman gantung akan dijalankan, mereka akan meminta pena dan kertas untuk nota terakhir.

‘Jangan ikut tabiat buruk ayah’ antara kata-kata terakhir seorang banduan untuk anak-anaknya, yang masih Samuel ingat.Banduan juga boleh memilih pakaian apa yang hendak dipakainya pada hari hukuman. ‘ Ada banduan beragama Islam hanya mahu pakai kemeja T dan seluar sembahyangnya. Ada yang memilih kot dan tali leher. Ada yang pakai kasut berharga RM300. Mati penuh gaya . Banduan itu kata dengan jenaka,’ cerita Samuel. Hukuman gantung pula hanya dijalankan selepas semua pihak termasuk pengarah dan doktor berpuas hati dengan keadaan banduan pada hari hukuman akan dilaksanakan.

BILA PINTU PERANGKAP RENGGANG

Pintu perangkap di bilik gantung di mana banduan akhir berdiri akan secara automatik renggang sepenuhnya bila ‘gear’ ditarik. Di bawah lantai pintu perangkap ada ruang kosong dengan ketinggian 5.18 meter. Bunyi pintu perangkap yang terbuka dengan kuatnya memecah kesunyian suasana penjara.

Menurut Samuel, proses menggantung dari masa banduan dibawa keluar dari bilik menanti ke bilik gantung dan pengarah memberi isyarat kepada tukang gantung untuk menarik ‘gear’ yang akan antaranya membuka pintu perangkap hanya mengambil masa kira-kira 15 saat.

Semuanya perlu dibuat dengan lancar dan menurut Samuel, kematian berlaku dalam masa di antara 30 saat hingga satu minit dan banduan akan diturunkan dan diletak di atas troli selepas setengah jam dibiar tergantung.

‘Saya sering mengingatkan pembantu-pembantu saya supaya menghormati jenazah kerana dia sudah menjalani hukuman. Kalau kita hormat pada dia, semuanya tak ada masalah. ‘Bagi saya pula, kebiasaannya saya akan pandang muka jenazah ini dan letakkan tangan saya di atas dadanya. Ini petua yang diberi oleh bos- bos saya dulu,’ kata Samuel.

Menjalankan tugas khas ini memberikan banyak keinsafan kepada Samuel. Beliau menasihatkan ibu bapa supaya memupuk nilai-nilai murni kepada anak-anak mereka untuk mengelak mereka terjerumus melakukan jenayah..

‘Segala-galanya bermula dari keluarga. Kalau keluarga tak kawal,lingkup. Dadah, umpamanya, kalau seorang dalam keluarga jadi penagih, satu keluarga akan terjejas,’ katanya sambil menjelaskan bahawa kebanyakan kes hukuman gantung adalah berkaitan dengan dadah.

Sumber : Drs Khalil

P/S : Terasa insaf membaca kisah ini. Gunakanlah nikmat akal yang diberi untuk menilai dan memilih buruk baik sesuatu kerana jika silap nilai dan pilih, kita juga yang akan menanggung kesan akibatnya. Ini baru balasan dan hukuman manusia. Bagaimana pula dasyatnya pembalasan dari Allah di sana kelak. Nauzubillah min zalik...minta-minta kita senantiasa dijauhkan dari terjerumus ke lembah kehinaan...

DOA (Pilihan Dari Doa-Doa Nabi S.A.W)



1. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU MEMOHON KEPADAMU SUPAYA DIBERI HIDAYAH,  KETAKWAAN, KESUCIAN DAN KEKAYAAN (Riwayat Muslim)

2. YA ALLAH YANG MEMBALIK-BALIKKAN HATI, BALIKKANLAH HATI KAMI UNTUK MENTAATIMU (Riwayat Muslim)

3. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI BALA' YANG BERSANGATAN, CELAKA YANG DASYAT, QADA' YANG BURUK DAN ANCAMAN DARI MUSUH (Muttafaq 'Alaih)

4. YA ALLAH, PERBAIKILAH BAGIKU AGAMAKU YANG MENJADI PUSAT URUSANKU DAN PERBAIKILAH BAGIKU DUNIAKU YANG MENJADI KEHIDUPANKU DAN PERBAIKILAH BAGIKU AKHIRATKU YANG KEPADANYA TEMPAT KEMBALIKU DAN JADIKANLAH HIDUP SEBAGAI PENAMBAH KEBAIKAN KEPADAKU DAN JADIKANLAH MAUT ITU SEBAGAI KESENANGAN BAGIKU DARI TIAP-TIAP KEBURUKAN (Riwayat Muslim)

5. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARIPADA KEHILANGAN NIKMATMU, BERUBAHNYA KESIHATANKU YANG ENGKAU ANUGERAHKAN DAN SEKSA YANG TIBA-TIBA DAN SEGALA KEMURKAANMU (Riwayat Muslim)

6. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI SIFAT LEMAH, MALAS, BAKHIL DAN NYANYUK, BEGITU JUGA AZAB KUBUR. YA ALLAH, DATANGKANLAH KETAKWAAN KEPADA DIRIKU DAN BERSIHKANLAH IA. ENGKAULAH SEBAIK-BAIK YANG MEMBERSIHKANNYA, ENGKAULAH PEMIMPIN DAN IKUTANNYA. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT, HATI YANG TIDAK KHUSYUK, NAFSU YANG TIDAK PERNAH MERASA CUKUP DAN DOA YANG TIDAK DIPERKENANKAN (Riwayat Muslim)

7.  YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADAMU DARI AKHLAK YANG TIDAK DISUKAI, BEGITU JUGA PERBUATAN-PERBUATAN DAN KEINGINAN-KEINGINAN (Riwayat Tirmizi)

8. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU MEMOHON KEPADAMU MENDAPAT RAHMATMU, KEAMPUNAN, KESELAMATAN DARI TIAP-TIAP DOSA, MENDAPAT TIAP-TIAP KEBAIKAN, MASUK SYURGA DAN TERLEPAS DARI NERAKA (Riwayat Tirmizi)

9. YA ALLAH, SESUNGGUHNYA AKU MEMOHON KEPADAMU CINTAMU, CINTA ORANG YANG MENCINTAIMU, AMAL YANG MENYAMPAIKAN AKU KEPADA CINTAMU. YA ALLAH, JADIKANLAH MENCINTAIMU LEBIH AKU SUKAI DARI MENCINTAI DIRIKU SENDIRI, KELUARGA SENDIRI DAN AIR YANG SEJUK (Riwayat Tirmizi)

10. YA ALLAH, TAMBAHILAH KEPADA KAMI DAN JANGAN KURANGI, MULIAKANLAH KAMI DAN JANGAN DIHINAKAN, ANUGERAHILAH KAMI DAN JANGAN DITEGAH, UTAMAKANLAH KAMI DAN JANGAN DIKETEPIKAN DAN REDHALAH KEPADA KAMI DAN SENANGKANLAH HATI KAMI (Riwayat Tirmizi)

11. YA ALLAH, JADIKANLAH AKU BANYAK BERSYUKUR DAN JADIKANLAH AKU BANYAK BERSABAR DAN JADIKANLAH AKU KECIL DI MATAKU DAN BESAR DIMATA MANUSIA (Riwayat al-Bazaar)

12. YA ALLAH, BERIKANLAH KAMI RASA TAKUT KEPADAMU YANG DAPAT MENGHALANG KAMI DARI MELAKUKAN MAKSIAT KEPADAMU. ANUGERAHILAH KAMI KETAATAN KEPADAMU YANG BOLEH MENYAMPAIKAN KAMI KE DALAM SYURGAMU. KEYAKINAN YANG DAPAT MERINGANKAN KAMI DARI MUSIBAH-MUSIBAH DUNIA DAN KURNIAKANLAH KEPADA KAMI NIKMAT PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN KEKUATAN SELAGI KAMI MASIH HIDUP DAN JADIKANLAH IA PEWARIS DARIPADA KAMI DAN JADIKANLAH DENDAM KAMI KE ATAS ORANG YANG MENZALIMI KAMI DAN BANTULAH KAMI TERHADAP ORANG YANG MEMUSUHI KAMI. DAN JANGANLAH JADIKAN DUNIA SEBAGAI PUNCAK CITA-CITA KAMI, SEMPADAN ILMU KAMI DAN JANGAN MENGUASAI KE ATAS KAMI ORANG YANG TIDAK MENARUH BELAS KASIHAN KEPADA KAMI (Riwayat Tirmizi)

13. YA ALLAH, KAYAKANLAH DAKU DENGAN ILMU, HIASILAH DAKU DENGAN SIFAT PENYANTUN DAN MULIAKANLAH DAKU DENGAN TAKWA SERTA CANTIKKANLAH DAKU DENGAN KESIHATAN (Riwayat Ibnu al-Najjar)

14. YA ALLAH, SUCIKANLAH HATIKU DARI KEMUNAFIQAN, AMALKU DARI RIYA', LIDAHKU DARI KEBOHONGAN, MATAKU DARI KHIANAT, KERANA SESUNGGUHNYA ENGKAU MENGETAHUI MATA YANG BERKHIANAT DAN APA YANG TERDETIK DI HATI (Riwayat al-Hakiim)

P/S : Doa merupakan senjata dan perisai ampuh bagi seorang Mukmin. Berdoa mampu memberi nafas hidup yang lebih positif sekaligus mengikis segala prasangka negatif terhadap kehidupan mendatang. Doa juga adalah kemuncak segala harapan setelah usaha dilakukan untuk mencapai sesuatu. Segala harapan dan usaha mestilah ditamatkan dengan menyandar permohonan kepada Allah. Jika berjaya janganlah sombong. Jika gagal janganlah berputus asa. Teruskan usaha, ikhtiar dan seterusnya memohon dipermudahkan segalanya melalui doa kepada pemilik Nyawa kita.Amin.....

Friday, January 8, 2010

Sirah Sahabat Nabi MUHAMMAD S.A.W (Hanzhalah bin Abi Amir –Radiallahu anhu-)



Relakanlah perpisahan kita ini
Iringailah pemergian daku nnti
Dengan doa yang tidak berhenti
Moga Islam terus berdiri
Usapilah genang airmata kasih
Senyuamanmu penguat semangat daku
Andai kita tak jumpa lagi
Ku semai cintamu di syurga
Bepisahlah dua jiwa
Meninggalkan kuntum cinta
Mekar di istama taqwa
Menyahut panggilan Allah
Dengan nama Mu Allah yang Maha Gagah
Langkah ku atur pasrah daku berserah
Menangkanlah kaum Muslilin
Hancurkanlah kaum musyrikin
Demi Islam ditegakkan
Hanzalah pergi ke medan jihad
Bersama dengan para sahabat
Bertempur hebat penuh semangat
Sehingga dia syahid akhirnya
Turunlah Malaikat ke bumi
Mandikan jasadnya simpati
Sucilah jasadnya mewangi
Diarak rohnya ke firdausi
Hening malam menyaksikan
Korban cinta dua insan
Baru diijab kabulkan
Rela menyahut seruan
Demi islam ditegakkan
Jihad menjadi pilihan
Hanzalah pergi ke medan jihad
Bersama dengan para sahabat
Bertempur hebat penuh semangat
Sehingga dia syahid akhirnya
Turunlah Malaikat ke bumi
Mandikan jasadnya simpati
Sucilah jasadnya mewangi
Diarak rohnya ke firdausi
 
Kisah Hanzalah Bin Abi Amir
 
Malam telah menyelimuti kota Madinah Al Munawwarah, bintang -bintang yang bertaburan membawa kedamaian dan ketenangan serta mimpi indah, yang jelas malam itu sebenarnya malam biasa, tapi tidak sama sekali bagi Hanzhalah bin Abi Amir Radiallahuanhu . Hari itu hari dimana mimpinya terwujud, hari yang lama datangnya hari yang lama ditunggunya hari itu Hanzhalah naik ke pelaminan.


Hanzhalah menikah pada suatu malam yang besok paginya terjadi perang di Uhud. Hanzhalah minta izin kepada Nabi Shalallahu alaihi wa salam untuk bermalam bersama isterinya. Sementara dia sendiri tidak tahu dengan pasti apakah malam itu malam pertemuan atau justru malam perpisahan. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam memberinya ijin untuk menginap malam itu bersama pasangan kemantennya.

Manis macam apakah yang ada pada malam itu ? Rahasia apa yang dipendam hari itu dari Hanzhalah? Bersamaan dengan menyembulnya fajar pertama terdengar gemuruh perang, terdengar seorang menyeru dan mengumumkan jihad. Beberapa saat dia timbang-timbang antara kenikmatan dunia dan kenikmatan Akhirat Akhirnya dia memilih akhirat demi kenikmatannya. Untuk kemudian menyongsong panggilan jihad dan meninggalkan dunia dengan segala isinya.

Waktu itu Hanzhalah Radiallahuanhu masih Junub, belum sempat mandi besar, melesat memenuhi seruan kebenaran, serta melayang tidak menginjak bumi, Sepasang penganten malam itu melesat dengan membawa senjatanya untuk bergabung dengan Nabi Shalallahu alaihi was salam yang sedang menyiapkan barisan Muslimin, meyiapkan hati untuk melakukan transaksi dijalan Allah Hanzhalah masuk pasar surga ………… Perang sangat dahsyat berkemilau dengan serunya pada awalnya kemenagan diraih tapi tatkala pasukan pemanah meninggalkan posisi mereka, keadaan berbalik menjadi kacau dan orang-orang musyrik maju.

Akan tetapi beberapa tentara tetap teguh bertahan bersama Rasulullah Shalallahu alihi wa salam, termasuk di dalamnya Hanzhalah Dia terus menunjukkan dan membuktikan kecintaannya terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala. Dia maju menghadap Abu Sofyan bin Harb Dengan cepat dia menebas kaki kuda Abu Sofyan dari belakang sehingga Abu Sofyan terjatuh dia menjatuhkannya dari atas kudanya seakan-akan dia menjatuhkan kebathilan yang telah mencuri kebenaran dan kebathilan yang mengacau akidahnya Pada saat itu datanglah Syaddad bin Al Aswad membantu Abu Sofyan melawan Hanzhalah Radiallahuanhu, untuk kemudian salah satu dari dua orang itu bisa membunuh hati yang bersih dengan lemparan lembing yang tembus Abu Sofyan berteriak “ Hanzhalah dengan Hanzhalah yang maksudnya dia telah membalaskan dendam anaknya yang terbunuh dalam perang Badar Hanzhalah Radiallahuanhu meninggalkan kita, tetapi bau wangi misik darinya tetap semerbak menyirami jiwa-jiwa generasi sesudahnya agar jiwa yang sedang tertidur menjadi bangkit dengan harapan suatu ketika akan menunggangi kuda-kuda Syahid.

Tanah menjadi suci dengan kemanten kita tadi lalu perang usai mereka yang telah melakukan transaksi telah menjajakan semua barangnya mereka membawa hati mereka dalam genggaman Untuk diterima atau ditolak oleh Allah Subhanahu wa ta'ala sesuai dengan kehendak-Nya.

Mereka yakin bahwa kesungguhan / kejujuran pada waktu itu adalah kekayaan yang paling berharga. Dan siapa yang sungguh- sungguh jujur dengan Allah tidak akan sia-sia.

Para Sahabat Radiallahuanhu yang masih tersisa mulai mencari saudara-saudara mereka yang masih menanti janji dari langit memilah-milah siapa yang lebih dahulu ke langit. Tangan mereka yang berusaha menyentuh jasad Hanzhalah Radiallahuanhu yang berlumur darah mereka kagum adanya rintik rintik air mengalir dari dahinya seperti butiran-butiran mutiara dan berjatuhan dari sela-sela rambutnya. Ini tentu menjadi misteri Apa maksudnya sampai kemudian para sahabat mendengar suara Nabi Shalallahu alaihi wa salam bersabda : “Sungguh Aku melihat Malaikat memandikan Hanzhalah bin Amir ra antara langit dan bumi dengan air awan dalam bejana terbaut dari perak.

Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta orang-orang yang beriman dengan mendapatkan harga surga Selamat wahai anda Hanzhalah anda telah mendapat surga orang-orang Aus, Suku Hanzhalah sangat bangga dengannya karena dari suku mereka ada yang dimandikan Malaikat

Sesungguhnya Hanzhalah akan tetap menjadi kebanggaan dan terpatri dalam dada kaum muslimin bukan hanya untuk Aus saja! Semoga Allah ridha terhadap Hanzhalah bin Abi Amir Radiallahuanhu.
Sumber : kisah Islam.com

P/S : Aku belum mampu untuk sampai ke tahap itu tapi ku kan cuba mencapainya .Jihad terbesarku sekarang adalah jihad melawan hawa nafsu dan bisikan-bisikan syaitan yang senantiasa mengunjurkanku ke lembah kemusnahan...Moga-moga dijauhkan dan ku diberi kekuatan melawannya.

Jumaat - Penghulu Segala Hari (Hadith)



Dari Abu Hurairah r.a katanya Rasulullah SAW bersabda:“Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia) tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk syurga, padahal mereka diberi kitab lebih dahulu daripada kita sedangkan kita sesudah mereka. Kita diberikan petunjuk oleh Allah akan kebenaran yang mereka perselisihkan itu yang Allah telah tunjukkan kepada kita iaitu Hari Jumaat. Maka hari ini (Jumaat) adalah untuk kita. Besok (Sabtu) untuk kaum Yahudi dan lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani. “

(al-Bukhari)

Huraian


1. Islam menyerlahkan perbezaan yang begitu ketara dengan agama-agama lain agar umatnya tidak terkeliru seperti membezakan arah qiblat, kitab suci, hari raya, hari kebesaran dan sebagainya.


2. Islam menetapkan bahawa hari Jumaat adalah sebagai penghulu segala hari. Ini berbeza dengan Yahudi yang membesarkan hari Sabtu dan Kristian yang membesarkan hari Ahad.


3. Perbezaan-perbezaan yang ditetapkan oleh Islam ini hendaklah diamalkan dan dihayati secara praktikal oleh umat Islam kerana dengan cara ini akan menyerlahkan lagi jati diri setiap muslim serta menjauhkan mereka daripada terpengaruh dengan adat dan budaya yang cuba dibawa masuk oleh musuh Islam.


4. Kegagalan umat Islam dalam mempromosikan Islam terhadap masyarakat bukan Islam akan mengakibatkan umat Islam dipandang hina dan Islam dipandang sepi. Dengan itu umat Islam hendaklah berhati-hati agar tidak terikut dengan semua adat dan budaya orang-orang bukan Islam sehingga membawa kepada rosaknya aqidah dan terpadamnya garisan yang telah ditetapkan oleh syarak.

Sumber : JAKIM

P/S : Muhasabah diri pada penghulu hari agar dapat memulakan hari di minggu-minggu seterusnya dengan lebih baik lagi..

Thursday, January 7, 2010

Kisah & Tauladan : Lamakah Kita di Kubur?



Lamakah Kita di Kubur?


Awan sedikit mendung ketika kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan untuk ke tanah perkuburan. Baju merahnya yang besar melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang ais krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulut untuk dijamahi. Sementara tangan kirinya digenggam erat oleh ayahnya.
 
Yani dan ayahnya memasuki kawasan tanah perkuburan menuju ke pusara neneknya. Kemudian mereka duduk di atas tembok nisan yang bercatatan; Hjh Aisyah Binti Marlia 19-10-1915 : 20-01-1965

"Nak, ini pusara nenekmu. Mari sayang...kita berdoa untuknya" Yani melihat wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yang diangkat ke atas dan dia ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Dia khusyuk mendengar ayahnya berdoa walaupun dia masih belum mampu memahami sepenuhnya setiap baris doa yang dititipkan oleh ayahnya itu.

"Ayah, nenek meninggal semasa umur 50 tahun ya?"Ayahnya mengangguk dan tersenyum sambil memandang pusara ibunya. "Hmm, bererti nenek sudah meninggal 45 tahun ya, Yah?" Kata Yani sambil lagak matanya mengira dan jarinya menghitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur selama 45 tahun sayang... "

Yani menoleh kepalanya dan memandang sekelilingnya. Banyak pusara di sana . Di samping pusara neneknya terdapat pusara tua yang sudah berlumut. Muhammad Zaini 19-02-1882 : 31-01-1910. "Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 100 tahun yang lalu ya Yah?", jarinya menunjuk nisan bersebelahan pusara neneknya itu. Sekali lagi ayahnya mengangguk dan tangannya mengusap kepala anak tunggalnya itu.

"Ya nak. Benar katamu sayang. Mengapa?" tanya si ayah sambil menatap mata anaknya yang redup.
"Hmmm, semalam ayah beritahu jika kita meninggal dan banyak dosa. Kita akan diseksa di kubur. Iya kan yah?" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. Ayahnya tersenyum dan menggangguk."Benar, lalu?" tanya si ayah meminta penerangan si anak.

"Iya... Kalau nenek banyak dosanya, bererti nenek sudah diseksa 45 tahun di kubur ya ayah? Kalau nenek banyak pahalanya, bererti sudah 45 tahun nenek bahagia dikubur. Betul tak ayah?" mata Yani bersinar ingin tahu. Ayahnya tersenyum, namun sekilas menampakkan keningnya yang berkerut dan perasaannya yang cemas. "Iya nak, kamu pintar sayang," kata ayahnya pendek.

Pulang dari tanah perkuburan, ayah Yani kelihatan gelisah di atas sejadahnya. Dia memikirkan perkara yang telah diperkatakan oleh anak kesayangannya tadi."... 45 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...145 tahun diseksa .. atau bahagia dikubur?". Dia bermonolog sendirian.

Lalu dia tertunduk dan menitiskan air mata.

"Kalau dia meninggal dan banyak dosanya. Kiamat masih 1000 tahun lagi, bererti dia akan diseksa 1000 tahun?..'Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un'... "Air matanya semakin banyak menitis, sanggupkah dia diseksa selama itu.

"Itu kalau benar kiamat lagi 1000 tahun tetapi kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itukah dia akan diseksa di kubur. Mampukah dia bertahan dengan tiap seksaan? padahal melihat adegan pukul di salah satu rancangan televisyen pun dia sudah tidak tahan untuk melihatnya?". Jiwanya penuh dengan monolog.

"Ya Allah..."
Dia semakin menunduk. Tangannya diangkat dan air matanya semakin membanjiri pipinya.
"Allahumma as aluka khusnul khootimah"
Berulang Kali di bacanya doa itu sehingga suaranya serak dan terhenti sejenak apabila terdengar batuk Yani. Dihampirinya anak kesayangannya yang sudah terlena dan membetulkan selimutnya.

Yani terus tertidur tanpa mengetahui betapa ayahnya amat berterima kasih kepadanya kerana telah menyedarkannya erti sebuah kehidupan dan kehidupan hakiki yang akan datang di hadapannya.

Sumber : I LUV ISLAM . COM

P/S : Ya ALLAH, letakkanlah dunia di tanganku bukan di hatiku....

Tuesday, January 5, 2010

Tahun Baru



Agak terlewat untukku ucapi selamat tahun baru kerana telah 5 hari berlalu. Jadi aku rasa tiada keperluan untukku ucapkannya kepada teman-teman. Tiba tahun baru, semuanya ada azam baru, target baru, harapan baru dan semuanya baru. memang beginilah yang berlaku tiapkali tahun baru. kenapa mesti begini? Adalah bagus andai azam , target, harapan dan segala-galanya yang baru itu bisa merubah kita kepada orang baru yang lebih baik. tetapi kebanyakkan dari kita mengungkap segala yang baru ini sekadar ikut-ikutan sahaja. sekadar ucapan dimulut sahaja. sekadar lisan sahaja. tapi pengisian dalam mencapai yang baru ini tiada. malahan kadangkala segala yang baru ini lebih membawa keburukan daripada yang sebelumnya. 

kenapa tidak teruskan sahaja segala yang belum dicapai di tahun sebelumnya dan menambahbaiknya pada tahun ini. jadi ianya akan sentiasa berterusan dari tahun ke tahun. Melafazkan, melaksanakan dan segalanya di buat bukan sekadar ikut-ikutan sahaja tetapi perlulah disertakan dengan niat yang baik agar dapat merubah kita menjadi insan yang lebih baik di hari-hari yang mendatang.

Pepatah arab ada menyebut  : 
 Beruntunglah orang yang hari ini lebih baik dari semalam,
 Rugilah orang yang sama keadaannya hari ini dengan semalam dan
 Celaka lah orang yang hari ini lebih teruk dari semalam.

P/S : Untung nak banyak tapi usaha kurang. Jadi macam mana?

Lemahnya Diri Ini



Lemahnya diri ini
Baru sikit Allah menguji
Sudah rebah tak mampu berdiri

Lemahnya diri ini
Baru saja bayu dunia menyapa pipi
Sudah melayang tak sedarkan diri

Lemahnya diri ini
Baru sekelumit keindahan wajah diberi
Sudah mula lupa diri

Lemahnya diri ini
Baru sikit kejayaan diberi
Sudah lupa siapa yang beri

Lemahnya diri ini
Baru sikit buat kebaikan
Riak dan ujub bersorak riang

Lemahnya diri ini
Bila suatu kebajikan dimulakan
Tak berdaya nak teruskan
Tiada istiqamah dalam amalan

Lemahnya diri ini
Baru diuji dengan seorang lelaki/wanita
Iman sudah bisu menyepi
Nafsu pula mengawal diri

Lemahnya diri ini
Jalan dakwah kata nak tempuhi
Baru saja melangkah kaki
Beberapa tapak sudah berhenti

Lemahnya diri ini
Nikmat anugerah Ilahi
Biar sudah tak terhitung lagi
Tapi masih lupa mensyukuri

Lemahnya diri ini
Asyik lagha dengan urusan duniawi
Tak pernah khuatir amalan diterima
Atau dipaling

Lemahnya diri ini
Bagaimana nak sahut seruan jihad?
Baru sikit dilukai
Sudah menangis meratapi

Lemahnya diri ini
Lupa matlamat lupa syari'at
Terkejar-kejar yang tak pasti
Leka dibuai syaitan terlaknat

Lemahnya diri ini
Asyik ketawa tak kering gusi
Lupa menangis mengingat MATI…

Ya Allah

Lemahnya diri ini
Kami pohon kekuatan daripadaMu
Tuntunilah langkah kami ke jalan yang Engkau redhai
Biar hanya mampu merangkak..itu pasti lebih baik daripada terus rebah dalam kaku..
Berikan kami peluang merentasi jalan yang Engkau redhai
Ampunilah kekhilafan semalam atas kejahilan kami mengenal makna Kasih sayangMu...
Ya Rabbal’alamin.

* Sumber : cina islam.

P/S :  Manusia selalu lupa yang dirinya hanyalah hamba padaNYA. MencariNYA apabila telah putus harapan pada sandaran yang selainNYA. Seringkali berlaku begitu seolah mereka lupa yang pada akhirnya semua akan kembali padaNYA. Tiada yang mustahil padaNYA. Jika IA berkata jadi, maka jadilah dengan sekelip mata. Kembalilah menyandar segala harapan padaNYA. Pohonlah seberapa banyak permintaan padaNYA. Jika tiada peluang meraihnya di sini, InsyaAllah Di sana kita akan mendapatnya.