اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau

Monday, March 8, 2010

Kata Hati


Mintalah pertimbangan hatimu. Kebaikan adalah apa yang dirasakan jiwa dan hatimu tenang kerananya (HR Imam Ahmad dan Ad Darimi).

Kadangkala kita dihantui keraguan, antara berdosa dan tidak melakukan sesuatu. Dalam keadaan tersebut, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk meminta pendapat hati. Sebab, menurut Rasulullah, pasti ada perbezaan antara kebaikan dengan kebatilan. Bila itu suatu kebaikan, pasti hati dan jiwa kita akan tenang. Sedangkan perbuatan batil atau berdosa,tentunya jiwa kita akan terganggu dan ragu-ragu, walaupun kadangkala dikatakan betul oleh orang lain.

Demikian jawapan Rasulullah SAW ketika ditanyakan oleh Wabishah bin Ma´bad radhiallhu´anha tentang kebaikan. Jawaban tersebut menggambarkan peranan hati nurani terhadap kelakuan kita. Oleh karena perlu menjaga kesucian hati agar selalu tepat dan benar dalam memberi pertimbangan. Bagi yang berhati bersih, seperti seorang Muslim yang taat, ia akan selalu merasa tenteram dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Sebaliknya, ia merasa susah, malu, kalau hendak melakukan perbuatan-perbuatan buruk.

Melihat saja suatu perbuatan maksiat, hatinya akan memberontak untuk mencegah sesuai dengan kemampuannya, dengan tangan atau lisan atau dengan hati sesuai dengan sabda Nabi. Jauh sekali untuk ikut sama melakukannya. Orang seperti ini akan merasa tidak selesa sebelum ia melakukan suatu suruhan Allah, dan merasa suatu kelegaan ketika sudah menyempurnakannya. Hatinya sentiasa ingat dan bergantung kepada Allah SWT.

P/S :  Pesan Rasulullah : " Dibentangkan fitnah atas hati manusia seperti jalinan tikar, satu demi satu, maka mana-mana hati yang menerimanya akan dititikkan dengan titik hitam. Maka, mana-mana hati yang menolaknya akan dititikkan dengan titik putih, sehingga hati menjadi salah satu dari dua hati tadi. Satu putih melepak seperti batu putih yang tidak dapat dicacati oleh sebarang fitnah, manakala satu lagi adalah hati yang hitam legam yang tidak dapat mengenali sebarang kebaikan dan tidak dapat menolak sebarang kemungkaran."

No comments: